2008/04/01

Kita Semua Berdosa

Sekarang ini kita semua sedang menghadapi suatu keadaan yang serba sulit. Sulit untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok karena harga semakin melambung tinggi bersamaan dengan melambungnya harga dollar dipasaran, sulit untuk mendapatkan pekerjaan karena usaha yang ada sudah mulai sulit untuk bergerak apalagi bergerak untuk maju, sulit untuk sekolah karena biaya sekolah yang makin mahal sedangkan semakin banyak orang tua yang tidak mempunyai pekerjaan.

Semua kita mengalami masa sulit ini, minimal mulai dari masyarakat yang berasal dari golongan menengah ke bawah, kalau masyarakat atas mungkin ada beberapa dari mereka yang masih dapat mempertahankan statusnya. Dari sekian banyak orang yang terkena dampak krisis saat ini ada beberapa dari mereka yang mencoba untuk terus bertahan hidup dengan mengerahkan segenap sumber daya yang ada, baik dalam bentuk materi maupun tenaga mereka (maka tidak heran apabila mulai banyak bermunculan anak bekerja diberbagai sektor terutama sektor informal). Namun ada banyak dari mereka yang sudah tidak tahan akan tekanan ekonomi ini, sebagai contoh baru-baru ini terjadi sebuah keluarga petani miskin sepakat untuk bunuh diri karena mereka sudah tidak kuat lagi menghadapi masalah ini, ada lagi satu contoh karena tidak tahan akan tekanan ekonomi yang bertubi-tubi menghantam dirinya akhirnya ia menjadi hilang ingatan dan akhirnya merampok dan memperkosa, dan masih banyak lagi contoh-contoh yang memilukan hati.

Kalau kita seorang yang peka akan keadaan kita pasti akan berfikir, salah siapa, dosa siapa sampai keadaan berubah seperti ini. Kalau saya boleh berpendapat, ini adalah dosa kita semua, kita semua berdosa, ini merupakan peringatan dari yang maha kuasa. Tuhan telah mengajarkan pada kita untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah Ia berikan pada kita, salah satu wujud bersyukur itu dengan bekerja giat, memelihara alam semesta ini dengan baik, dan memanfaatkannya dengan tidak berlebihan, dan bagi yang kaya harus menyantuni yang miskin, karena dalam harta si kaya ada sebagian harta si miskin. Kita kurang berbuat baik pada sesama, yang ada pada diri kita adalah saling curiga, saling menjatuhkan, saling meyakiti, dan terkadang kita saling membunuh (baik dalam konteks fisik maupun non-fisik). Masih banyak lagi contoh perbuatan kita yang tidak baik, yang tidak sesuai dengan tuntunan Tuhan.

Apa sebaiknya yang harus kita lakukan dalam menghadapi hal ini. Pertama kita harus mohon ampun pada Tuhan lalu bertaubat, bertaubat dengan sungguh-sungguh, kita berusaha untuk mulai memperbaiki diri kita baik secara perlahan atau dengan cara cepat, tergantung dari kemampuan kita masing-masing. Lalu kita coba perbaiki keadaan ini secara bersama-sama tanpa memandang suku, agama, dan ras, tinggalkan semua itu kita butuh kerjasama saat ini dan kita harus mempertahankan kerjasama itu, jangan ada lagi rasa saling curiga, dendam, saling menjatuhkan, saling menyakiti, dan sebagainya. Mari kita tumbuhkan lagi sifat bangsa kita yang ramah, saling menolong, menjunjung tinggi kebersamaan, berbuat baik terhadap sesama dan saling menghargai.

Alangkah indahnya jika memang kita dapat mewujudkan semua itu, semoga Tuhan selalu bersama kita dan selalu melindungi kita dalam memperbaiki keadaan ini. Ya Tuhan bimbinglah kami agar kami selalu dalam ridho-Mu dan bimbinglah kami agar kami selalu mendapatkan petunjuk, nur dan hidayah-Mu. Amien.

Tidak ada komentar: