2010/03/29

Sudahkah kita berkornban..?

Berkorban bukan sekedar membeli hewan kurban dan menyembelihnya sehingga daging hewan tersebut dapat diberikan pada fakir miskin yang membutuhkannya. Berkurban maknanya pastilah lebih luas dari hanya sekedar menyembelih.


Dalam rangka menyambut hari raya Kurban saya ingin sekedar mengajak saudara-saudara untuk merenungkan kembali apakah kita sudah sungguh-sungguh dan benar-benar berkorban. Mengorbankan apa yang kita sama-sama senangi, apa yang sama-sama kita inginkan.


Sudahkah seorang ayah mengorbankan sedikit waktu sibuknya untuk belajar agama dan mengajarkannya pada anak-anaknya sehingga kelak anak-anak mereka menjadi anak yang soleh dan dapat menjadi pemimpin yang amanah.


Sudahkan seorang ibu mengorbankan sedikit waktu telenovela mereka, waktu bergosip mereka, waktu arisan mereka untuk mendidik anak-anak mereka, mennanamkan nilai dan norma yang baik pada anak mereka agar kelak anak-anak mereka menjadi anak-anak yang kasih dan menjadi anak yang peduli pada sesama.


Sudahkan seorang anak mengorbankan sedikit waktu bermain mereka, waktu berhura-hura mereka untuk membantu orang tua mereka untuk meringankan beban orang tua mereka.


Sudahkah para pelajar dan mahasiswa meluangkan sedikit waktu menonton mereka, waktu mencontek mereka, waktu tawuran mereka untuk belajar dengan tekun, menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh agar kelak mereka dapat menjadi generasi penerus yang dapat diandalkan guna membangun bangsa tercinta ini.


Sudahlkah pada sarjana meluangkan sedikit waktu sibuk sendiri mereka untuk sekedar memikirkan dan mencoba melakukan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi rakyat yang dulu pernah mereka bela haknya.


Sudahkan para aparat pemerintah meluangkan sedikit waktu baca koran mereka, waktu ngobyek mereka, waktu ngobrol mereka untuk sekedar melayani rakyat yang semestinya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka.


Sudahkan para pemimpin meluangkan sedikit waktu memperkayadiri mereka, waktu berpoya-poya mereka, untuk sekedar membantu rakyat yang dipimpinnya untuk membela rakyat yang tertindas dan teraniaya.


Sudahkan para aparat keamanan meluangkan waktu bisnis mereka, waktu politik golongan mereka sekedar untuk mengamankan negara ini, untuk menjaga stabilitas keamanan bangsa ini.


Sudahkan para politikus meluangksan sedikit waktu membela kepentingan kelompoknya waktu berkata bohong mereka untuk sekedar memikirkan kepentingan masyarakat luas tanpa harus melihat dari kubu mana mereka berasal.


Sudahkan para aktifis LSM meluangkan sedikit waktu cuap-cuap mereka, waktu omong kosong mereka untuk sekedar memikirkan apa yang akan melreka lakukan untuk membantu masyarakat agar terbebas dari belenggu kemiskinan bukan sebaliknya malah menambah kacau dan runyam keadaan.


Sudahkan para ulama meluangkan waktu ibadah pribadi mereka untuk sekedar menentramkan hati umatnya yang sedang resah dan gelisah menghadapi kehidupan didunia yang fana ini.


Sudahkan para tokoh masyarakat meluangkan sedikit waktu show mereka untuk menjadi contoh dan pengayom bagi masyarakatnya sehingga mereka tetap berwibawa dimata masyarakatnya.


Dan sudahkan kita masing-masing individu sedikit meluangkan waktu kita yang telah banyak kita buiang sia-sia untuk sekedar memikirkan apa yang telah kita lakukan untuk negara dan bangsa ini dan apa yang akan kita lakukan untuk umat serta agama kita ini.


Jika saja kita sama-sama sepakat untuk meluangkan sedikit saja waktu kita untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, Insya Allah kita sudah mulai melakukan suatu pengorbanan yang sesungguhnya apalagi waktu yang kita korbankan adalah waktu kita untuk bersenang-senang, waktu untuk keperluan pribadi kita, waktu ke-egois-an kita, Insya Allah pengorbanan kita akan semakin besar nilainya dimata Allah. Dan kalau kita sudah sama-sama berkorban untuk sesuatu yang baik yang menyangkut hajat hidup orang banyak, yang dapat memberikan manfaat pada banyak orang, Insya Allah hidup kita didunia ini akan lebih damai dan tentram.